APA ITU GAME?
Video Game (sering disebut : Game) merupakan
permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui gambar
yang dihasilkan oleh piranti video. Game umumnya menyediakan sistem penghargaan
– misalnya skor – yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan.
Kata "video" pada "Video
Game" pada awalnya merujuk pada piranti tampilan raster. Namun dengan
semakin dipakainya istilah "video game", kini kata permainan video
dapat digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem
elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut platform,
contohnya adalah PC atau Console.
Perkembangan
teknologi sangat berpegaruh terhadap perkembangan game, dimana perubahannya
akhir-akhir ini makin pesat berkembang. Pada sekitar awal dekade 80-an,
sebenarnya sudah ada persaingan ketat antar perusahaan game dalam memasarkan
produknya. Game yang populer dengan nama video game ini hanya bisa dimainkan
oleh satu atau dua orang pemain pada sebuah console. Pesawat televisi
dibutuhkan sebagai media tampilan. Jenis game-nya juga masih sangat sederhana
dengan grafik yang sangat kasar. Tampilannya mirip seperti game dari bahasa
program Java, yang bisa dimainkan di handphone sekarang ini. Perusahaan game
yang terkenal pada saat itu adalah Atari, Sega dan Nintendo.
Video game atau
Console game ini adalah sebuah bentuk dari multimedia interaktif yang digunakan
untuk sarana hiburan. Game ini dimainkan dengan menggunakan sebuah alat yang
bisa digenggam oleh tangan dan tersambung ke sebuah kotak alat atau console.
Alat yang digenggam tangan tadi dikenal dengan nama joystick. Isinya adalah
beberapa tombol-tombol sebagai kontrol arah maju, mundur, kiri dan kanan,
dimana fungsinya adalah untuk berinteraksi dan mengendalikan gambar-gambar di
layar pesawat televisi. Game ini juga biasanya dimainkan dengan memasukan
sebuah keping CD yang bisa diganti-ganti atau cartridge yang harus dimasukkan
ke dalam game console.
Video game
dengan console kini juga sudah berkembang pesat. Saat ini, pemain yang cukup
dominan adalah X-Box dari Microsoft dan PlayStation keluaran Sony. PlayStation
(PS) telah sukses dengan PSP-nya yang portable dan PS2 yang fenomenal karena
harganya yang cukup murah, sekitar Rp.1,5 juta. Saat ini di pelosok perumahan
umumnya terdapat rental PS2 yang bisa dimainkan dengan biaya berkisar hanya
Rp.1,500 per jam. PlayStation ini sendiri telah mengeluarkan versi baru, yaitu
PS3 dengan harga banderol yang masih mahal, Rp.7 juta-an per unit (pada
pertengahan 2007). Tidak diragukan lagi, tampilan dan akselerasinya jauh lebih
halus dan cepat dari generasi pendahulunya.
Para gamers lama
kelamaan menginginkan suatu permainan yang tidak saja dapat dimainkan oleh 2
orang, tapi juga bisa dimainkan secara massal dan bersamaan tanpa memandang
jarak misalnya antar daerah satu yang lainnya hingga menembus jarak antar
negara. PlayStation dan X-Box pun tampil sebagai sebuah console yang sudah bisa
dimainkan secara online.
Selain dari
console, game juga bisa dijalankan dari personal computer (PC) atau sering juga
disebut juga PC game. Game di PC tidak kalah menariknya dibanding dengan di
console. Mari kita lihat bedanya.
Di dalam video
game atau console game kita menemukan adanya lingkungan bermain game yang lebih
sederhana dibanding pemain di PC game, bukan hanya terutama karena keterbatasan
fitur dari joystick, tapi karena disebabkan keterbatasan teknologi di dalam
perangkat keras (hardware) pada console serta output resolusi visual yang secara
potensial lebih rendah.
Seperti kita
ketahui, pada setiap PC umumnya terdapat sebuah keyboard dan sebuah mouse yang
bisa digunakan dalam desain permainan game yang lebih kompleks. Gambar grafik
yang ditampilkan di PC game lebih hidup dan tajam, tergantung dari pemakaian
display adapter card atau video card yang digunakan pada mainboard komputer.
Semakin mutakhir dan besar kapasitas memori video card-nya, maka semakin halus
pula resolusi dan akselerasi game-nya. Sedang console game biasanya dimainkan
di televisi, dimana ketajaman gambar lebih rendah dan game biasanya dimainkan
dari jarak dekat.
Jenis game yang
tersedia untuk sebuah video game atau console ditentukan dari tuntutan pasar
dan tren. Video game atau console menurut anggapan banyak orang, lebih dianggap
sebagai mainan anak-anak kecil, sedangkan PC adalah mainan mereka yang lebih
‘dewasa’. Karena itu, beberapa tahun lalu, console lebih banyak terlihat
memainkan game yang lebih sederhana, seperti platform games, tembak-menembak
(shoot-em-up) dan pukul-memukul (beat-em-up). Sedang PC game lebih didominasi
ke genre RPG, strategi dan simulasi.
Dengan adanya
perkembangan video game atau console diantara pasar orang dewasa, perbedaannya
dengan PC game juga semakin berkurang. Akhir-akhir ini strategy games,
role-playing games dan game simulasi, walau tidak sebanyak di PC game, sudah
bisa didapatkan di video game.
Awalnya, jika kita bermain sendiri di PC atau komputer, yang menjadi lawan kita
adalah komputer itu sendiri. Tetapi dengan sistem jaringan (LAN: local area
network), kita bisa melawan orang lain pada komputer yang terpisah, yang lebih
dikenal dengan istilah multiplayer. Untuk dapat memainkannya, kita harus
menghubungkan PC atau komputer ke sekelompok PC lain yang saling terhubung.
Multiplayer game ini bisa dimainkan dengan jaringan lokal tanpa akses internet,
tetapi bisa juga dengan menggunakan akses internet. Multiplayer game yang tidak
membutuhkan akses internet disebut juga sebagai LAN game.
Di Indonesia
sendiri, sejak tahun 2000-an, LAN game didominasi oleh game tembak-menembak,
diantaranya Counter Strike (CS) dan game strategi Warcraft. Game ini masih
memiliki keterbatasan dalam jumlah pemain. Lawan kita dalam game hanya terbatas
pada jumlah PC yang terhubung dalam jaringan lokal tersebut. Jika game tadi
ingin lebih dimainkan secara massal, secara bersamaan dan tanpa
mempertimbangkan jarak, maka PC itu harus terhubung dengan jaringan internet.
Karena dari aplikasinya yang harus terhubung atau online dengan internet, maka
banyak orang menyebutnya sebagai online game.
Game berarti
“hiburan”. Permainan game juga merujuk pada pengertian sebagai “kelincahan
intelektual” (intellectual playability). Sementara kata “game” bisa diartikan
sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin
dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan
ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Menurut Alan
Shiu Ho Kwan (2000), setidaknya ada enam faktor yang melatari seseorang bermain
games: adanya tawaran kebebasan, keberagaman pilihan, daya tarik elemen-elemen
gam, antarmuka (interface), tantangan dan aksesibilitasnya. Berdasarkan pengertian
di atas, dapat kita simpulkan bahwa hampir seluruh manusia pasti pernah bahakan
menyukai games, termasuk mahasiswa. Untuk itu akan dibahas mengenai sejarah
perkembangan games di komputer dan juga perkembangannya, serta pengaruhnya
terhadap mahasiswa.
Perkembangan
games sangat pesat. Games yang pertama hanya berupa permainan tenis for two
pada Osiloskop. Kemudian berkembangan hingga games 3 Dimensi bahkan sekarang
berrkembang menjadi games on line yang mayoritas disukai oleh para pelajar dan
mahasiswa. Games juga dapat dioperesikan di berbagai sistem operasi, seperti
Windows maupun Linux. Hal itulah yang saat ini dikhawatirkan oleh para orang
tua pelajar dan mahasiswa.
Games
sebenarnya sangat penting untuk perkembangan otak manusia. Seorang manusia akan
mulai berpikir jika sudah dihadapkan dengan sebuah masalah. Sedangkan, pada
sebuah games, kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah dan kita dituntut
untuk memecahkannya sedemikian rupa sehingga kita dapat menyelesaikan atau
bahkan kita dapat memenangkan permainan/games yang kita mainkan.
Tetapi dibalik
semua keuntungan tersebut, terdapat suatu ancaman yang hingga saat ini masih
menjadi sebuah tantangan bagi para pemain games, yaitu kecanduan games. Masalah
tersebut justru membuat para pengelola industri games kegirangan. Dengan begitu
produk games yang mereka tawarkan dapat laris di pasaran. Tetapi tidak bagi
para pemain atau pecandu games. Mereka menjadi ketagihan dan tidak dapat
melepaskan diri dari ketergantungan untuk tetap memainkan games favorit mereka
dengan frekuensi permainan yang dapat menganggu kegiatan.
PERKEMBANGAN GAME
Tahun 1952,
A.S. Douglas membuat OXO, game grafis noughts and crosses (nol dan silang), di
University of Cambridge untuk mendemonstrasikan tesisnya tentang interaksi
komputer dan manusia. Permainan ini bekerja pada komputer besar yang
menggunakan CRT display. Bahkan, perangkat game portable genggam yang pertama
dibuat adalah Tic Tac Toe di tahun 1972 oleh Waco Company. Sampai sekarang game
‘jadul’ ini masih populer di internet.
Kalau kita
menoleh ke belakang, tahun 1947 dipercaya sebagai tahun pertama di mana game
didesain untuk dimainkan dengan layar CRT (cathode ray tube). Game sederhana
dirancang oleh Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann.
Aplikasi ini
mendapatkan paten tanggal 14 Desember 1948. Sistem yang dibuatnya terdiri dari
8 vacum tubes dan menyimulasikan peluru ditembakkan pada target, terinspirasi
dari display radar pada Perang Dunia II. Beberapa knop disediakan untuk
mengatur kurva dan kecepatan titik yang mewakili peluru. Karena grafik belum
bisa dibuat waktu itu, target penembakan digambar pada sebuah lapisan yang
kemudian ditempelkan pada CRT. Diyakini bahwa ini adalah sistem pertama yang
secara spesifik didesain untuk game pada layar CRT.
Banyak yang
menyebutkan bahwa penemu video game adalah William Higinbotham. Tahun 1958
menciptakan game Tennis for Two pada osiloskop. Game ini menampilkan lapangan
tenis sederhana dipandang dari samping. Bola seakan dipengaruhi oleh gravitasi
dan harus melewati net/jaring. Dengan dua kontrol yang masing-masing dilengkapi
knop untuk mengarahkan bola dan sebuah tombol untuk memukul bola sampai
melewati net.
Tahun 1972
dirilis perangkat video game pertama untuk pasar rumahan, Magnavox Odyssey,
dihubungkan dengan televisi. Meski tidak sukses besar, perusahaan lain dengan
produk yang sama harus membayar lisensi. tetapi, kesuksesan menjemput sejak
Atari meluncurkan Pong sebuah video game ping-pong pada 29 November 1972.
Berangkat dari sini, video dan komputer game menjadi populer dan hobi baru di
saat PC baru saja mulai dikenal dan dipakai secara luas.
Perkembangan
game komputer dan video game yang kian memanjakan para pemainnya dengan
teknologi-teknologi yahud merupakan poin menarik untuk dicermati. Meski sejarah
video game dan game komputer mencakup rentang waktu sekira lima dekade,
keduanya meraih popularitas sebagai bagian dari peradaban manusia modern di
akhir tahun 1970.
Mistery House,
rancangan ibu rumah tangga, Roberta Williams dipercaya sebagai game petualangan
pertama dengan grafis pada Apple II. Meski interface untuk input perintah masih
berupa teks, ilustrasi grafik hitam putih sebuah rumah bergaya viktoria
merupakan gebrakan baru di masa itu. Game ini begitu populer dan mendorong
Roberta Williams mendirikan Sierra On-Line bersama suaminya dan terus
memproduksi game khususnya petualangan.
Meski baru di
pertengahan sampai akhir 1980-an game yang muncul di pasaran hadir dengan
fungsi scrolling atau virtual paging, hadirnya produk monitor warna di awal
tahun 1980-an membuat para penggila game makin antusias, sehingga perpindahan
suasana game dari halaman ke halaman lain menjadi lebih hidup. Suara dan musik
pengiring ikut juga menyemarakkan game di era ini melengkapi fungsi multimedia
dan interaktif. Tentu banyak yang tahu dengan game watch. Perangkat berukuran
mini dan terasa pas di genggaman tangan ini mulai tahun 1980 oleh Nintendo.
Kesuksesan LCD genggam ini menciptakan banyak pengikut untuk membuat yang sama
dengan mengadopsi game-game populer.
Awal tahun 1980-an
juga ditandai dengan hadirnya media penyimpan CD-ROM yang dalam waktu singkat
menjadi populer. Era game 3 dimensi (3D) dengan perspektif orang pertama dan
multiplayer game mulai muncul di era ini. Suara dan musik semakin berkembang di
pertengahan 1980-an seiring dengan hadirnya produk sound card. Jadi, memang
terasa bahwa pasar game komputer semakin berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi pendukungnya. Di sisi konsumen, game pun menjadi lebih nyata dan
menarik.
Dengan
peningkatan power komputasi dan turunnya cost untuk prosesor seperti Intel 386,
486, dan Motorola 68000, di tahun 1990 perkembangan kemampuan multimedia dengan
sound card dan CD-ROM lebih berarti. First Person Shooter adalah sebuah game di
mana pemain memegang kontrol secara penuh pada tokoh utama dan dapat
berinteraksi langsung dengan sekitarnya. Pemain berkonsentrasi pada bagaimana
memilih senjata berbagai tipe dengan amunisi yang terbatas. Hal itu dilakukan
untuk dapat memenangkan games yang sedang dimainkan.
Industri game
yang masih berdiri kokoh sampai hari ini memegang dua pasar besar yaitu video
game dan game komputer. Dan tak diragukan, game komputer memang lebih banyak
item judulnya karena dengan perangkat standar hampir semua game produksi pihak
ketiga bisa dimainkan di PC. Sedangkan untuk pasar video game, didominasi oleh
pemilik standar, siapa lagi kalau bukan Sony dengan Play Station, Microsoft
dengan Xbox 360, dan Nintendo.
Yang menarik,
game komputer telah berkembang ke arah Network Multimedia Game, di mana banyak
pemain dari lokasi yang saling berjauhan berinteraksi satu sama lain secara
real time dalam satu jaringan komputer. Sebut saja misalnya Quake III Arena
yang pernah membuat demam kampus sekira tahun 2001 lalu. Contoh lainnya adalah
Counter Strike sebuah game 3D multiplayer mengambil tema simulasi taktik
pertempuran.
Selama ini
orang menganggap bahwa game console seperti Playstation dan XBOX adalah sarana
terbaik untuk bermain game, sementara fungsi game di PC hanyalah fungsi
tambahan saja. Kebanyakan gamer juga masih menganggap bahwa game console mampu
memberikan gambar yang lebih baik ketimbang PC.
Anggapan
tersebut bisa saja benar jika PC yang mereka gunakan masih menggunakan
videocard kacangan, yang praktis fungsinya tak berbeda jauh dengan PC di kantor
camat yang praktis fungsinya hanya untuk mengetik dan internetan saja.
Sebenarnya semenjak tahun 2003 (tepatnya di era Geforce 4), perkembangan
teknologi videocard untuk PC sudah jauh diatas kemampuan chip grafis yang
digunakan oleh game console terbaik saat itu.
Playstation2
dan XBOX (generasi pertama), saat itu memiliki kinerja yang masih dibawah
Geforce4 Ti 4200. Memang harus diakui bahwa harga videocard Geforce4 tipe
tersebut saat itu masih lebih mahal daripada harga sebuah Playstation2. Hal
itulah yang menyebabkan bermain game di PC dianggap sebagai hal yang mewah dan
dianggap lebih menghabiskan biaya ketimbang bermain game di PC. Empat tahun
telah berlalu dan kini game console telah menjelma pula menjadi barang mewah.
XBOX telah berevolusi menjadi XBOX 360 yang kini harga jualnya sekitar 4 juta,
dan Playstation2 juga telah alih generasi menjadi Playstation 3 yang dibandrol
dengan harga 5 juta lebih. Bila dulu harga game console lebih murah daripada
sebuah PC biasa, kini harga sebuah game console lebih mahal daripada PC biasa
bahkan notebook.
Banyak pecinta
game console berpendapat harga tersebut pantas karena mereka mengangggap bahwa
XBOX 360 dan Playstation3 adalah sarana bermain game yang memiliki tampilan
grafis terbaik saat ini. Ini adalah anggapan yang salah besar, dan ini
disebabkan karena para consoole mania tersebut terlaku lama melotot didepan TV
bersama game console kesayanganya hingga tidak mengikuti perkembangan teknologi
terkini. Hingga detik ini, PC masih tetap merupakan perangkat bermain game gaming
yang lebih canggih dibanding game console terbaru sekalipun. Secara logika akal
sehat saja, mustahil sebuah PC kalah canggih dibanding game console, karena
semua game console diciptakan di PC. Saat ini, teknologi videocard untuk PC
lagi-lagi telah jauh diatas kecanggihan teknologi game console terbaru. Seri
videocard Geforce yang 4 tahun lalu masih seri ke 4, kini telah memasuki seri
ke 8, yaitu Geforce 8800. Geforce 8800 seri termurah, yaitu Geforce 8800GTS
320MB memiliki teknologi & kinerja yang jauh diatas XBOX 360 dan Sony
Playstation3. Namun harga videocard tersebut bahkan lebih murah dibanding harga
Playstation3 dan XBOX 360.
Sebuah Gaming
PC berbasis prosesor terbaru (Core2 Duo) dan menggunakan generasi videocard
terkini (Geforce 8800GTS) memang akan menelan biaya nyaris 2X harga XBOX 360,
namun Gaming PC tersebut memiliki fungsi yang 7X lebih banyak dibanding sebuah
game console. Dan perlu diingat bahwa tampilan game di Gaming PC tersebut jauh
lebih baik dibanding di XBOX 360. Untuk lebih jelasnya lihat tabel perbandingan
spesifikasi antara sebuah Gaming PC dengan XBOX 360.
1947
Tahun 1947 dipercaya sebagai tahun pertama di mana game didesain untuk
dimainkan dengan layar CRT (cathode ray tube). Game sederhana dirancang oleh
Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann. Aplikasi ini mendapatkan paten
tanggal 14 Desember 1948. Sistem yang dibuatnya terdiri dari 8 vacum tubes dan
menyimulasikan peluru ditembakkan pada target, terinspirasi dari display radar
pada Perang Dunia II.
1952
Tahun 1952, A.S. Douglas membuat OXO, game grafis noughts and crosses (nol dan
silang), di University of Cambridge untuk mendemonstrasikan tesisnya tentang
interaksi komputer dan manusia. Permainan ini bekerja pada komputer besar yang
menggunakan CRT display. Bahkan, perangkat game portable genggam yang pertama
dibuat adalah Tic Tac Toe di tahun 1972 oleh Waco Company. Sampai sekarang game
‘jadul’ ini masih populer di internet.
1958
Tahun 1958 William Higinbotham menciptakan game Tennis for Two pada
osiloskop. Game ini menampilkan lapangan tenis sederhana dipandang dari
samping. Bola seakan dipengaruhi oleh gravitasi dan harus melewati net/jaring.
Dengan dua kontrol yang masing-masing dilengkapi knop untuk mengarahkan bola
dan sebuah tombol untuk memukul bola sampai melewati net.
1972
Sebuah perusahaan bernama Magnavox meluncurkan video game pertama, yaitu
Odyssey. Magnavox Odyssey tidak sukses di saat itu.Tidak lama setelah itu
sebuah game arcade legendaris Atari berjudul “Pong” muncul. Atari merilis Pong
dalam bentuk sebuah mesin ding dong bernama Sears.
1975
Pada tahun 1975, Magnavox menyerah dan menghentikan produksi Odyssey. Sebagai
gantinya, mereka mengikuti jejak Atari, memproduksi mesin ding dong bernama
Odyssey 100, yang khusus menyajikan game Pong.
1976
Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES
(Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut ”konsol”.
Konsol ini menggunakan kaset magnetik yang disebut cartridge. Nah, konsep ini
kemudian diikuti oleh beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnavox, dan
RCA, ketiga perusahaan tersebut juga merilis konsol serupa. Fairchild VES,
pertama di dunia yang menggunakan media cartridge.
1977
Pada tahun 1977 dunia konsol menjadi tidak populer, game-game yang ada tidak berhasil
menarik minat. Fairchild dan RCA mengalami kebangkrutan. Praktis, hanya ada
Atari dan Magnavox yang masih bertahan di dunia video game.
1978
Magnavox meluncurkan Odyssey 2, seperti halnya Odyssey pertama, konsol ini pun
kurang populer di kalangan masyarakat. Tak lama berselang, Atari meluncurkan
Atari 2600, yang terkenal dengan game Space Invaders-nya.
1980
Meski baru di pertengahan sampai akhir 1980-an game yang muncul di pasaran
hadir dengan fungsi scrolling atau virtual paging, hadirnya produk monitor
warna di awal tahun 1980-an membuat para penggila game makin antusias, sehingga
perpindahan suasana game dari halaman ke halaman lain menjadi lebih hidup.
Suara dan musik pengiring ikut juga menyemarakkan game di era ini melengkapi
fungsi multimedia dan interaktif. Tentu banyak yang tahu dengan game watch.
Perangkat berukuran mini dan terasa pas di genggaman tangan ini mulai tahun
1980 oleh Nintendo. Kesuksesan LCD genggam ini menciptakan banyak pengikut
untuk membuat yang sama dengan mengadopsi game-game populer.Awal tahun 1980-an
juga ditandai dengan hadirnya media penyimpan CD-ROM yang dalam waktu singkat
menjadi populer. Era game 3 dimensi (3D) dengan perspektif orang pertama dan
multiplayer game mulai muncul di era ini. Suara dan musik semakin berkembang di
pertengahan 1980-an seiring dengan hadirnya produk sound card. Jadi, memang
terasa bahwa pasar game komputer semakin berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi pendukungnya. Di sisi konsumen, game pun menjadi lebih nyata dan
menarik.
1983
Perusahaan bernama Famicom (Jepang) menciptakan gebrakan baru, sebuah konsol
bernama Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) dirilis di akhir 1983.
Konsol ini menampilkan gambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama
kalinya. Setelah mendapat sambutan hangat di Jepang, Famicom memperluas
pemasarannya ke Amerika, yang dikenal dengan NES (Nintendo Entertainment
System). Nintendo memiliki chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan
demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan
akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario Brothers, yang dibintangi
karakter fenomenal yang tetap eksis hingga kini, Mario.
1990
Dengan peningkatan power komputasi dan turunnya cost untuk prosesor seperti
Intel 386, 486, dan Motorola 68000, di tahun 1990 perkembangan kemampuan
multimedia dengan sound card dan CD-ROM lebih berarti. First Person Shooter
adalah sebuah game di mana pemain memegang kontrol secara penuh pada tokoh
utama dan dapat berinteraksi langsung dengan sekitarnya. Pemain berkonsentrasi
pada bagaimana memilih senjata berbagai tipe dengan amunisi yang terbatas. Hal
itu dilakukan untuk dapat memenangkan games yang sedang dimainkan.Industri game
yang masih berdiri kokoh sampai hari ini memegang dua pasar besar yaitu video
game dan game komputer. Dan tak diragukan, game komputer memang lebih banyak
item judulnya karena dengan perangkat standar hampir semua game produksi pihak
ketiga bisa dimainkan di PC. Sedangkan untuk pasar video game, didominasi oleh
pemilik standar, siapa lagi kalau bukan Sony dengan Play Station, Microsoft
dengan Xbox 360, dan Nintendo.
1994
Atari kembali meluncurkan konsol baru untuk menandingi Nintendo dan Sega. Atari
Jaguar jelas jauh lebih canggih ketimbang NES maupun Mega Drive, tetapi penggunaannya
yang sulit menjadi batu sandungan, belum lagi, pada tahun yang sama, Sony
merilis konsol super legendaris, PlayStation. Atari bangkrut dan akhirnya
melakukan merger. Konsol basis CD yang pertama kali menuai sukses adalah Sony
PlayStation. Konsol Jepang ini segera mendapat sambutan hangat, dan hingga saat
ini, PlayStation sudah terjual ratusan juta unit. PlayStation yang juga disebut
PS-One merupakan konsol terlaris sepanjang masa. Sega dan Nintendo tampaknya
menyadari ketertinggalan mereka dari Sony. Sega kemudian merilis Sega Saturn,
dan Nintendo mengeluarkan Nintendo 64.
1998
Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol jadi milik Sony.
PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki pesaing. Sega mencoba
meluncurkan Sega Dreamcast untuk mematahkan dominasi Sony, tetapi kembali
gagal, akhirnya pada tahun itu juga, Sega mengundurkan diri dari dunia produsen
konsol.
2000
Sony semakin ’merajalela’ ketika mereka berhasil merilis konsol barunya,
PlayStation 2, yang sudah berbasis DVD. Nintendo mencoba bertahan di dunia
konsol dengan merilis GameCube. Konsol ini tidak menggunakan DVD 12 cm biasa,
melainkan DVD yang berukuran lebih kecil, yaitu 8 cm. Ukuran keping medianya
yang lagi-lagi nyeleneh membuat GameCube kurang populer. Satu-satunya pesaing
serius PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol keluaran Microsoft ini
menggebrak dengan tampilan visual yang sangat tajam dan berkualitas yang kala
itu lebih menarik dibanding dengan PlayStation 2. Sayangnya game-game Xbox
ternyata tidak sepopuler PlayStation 2. Satu game Xbox yang menjadi hit dan
cukup fenomenal yaitu Halo. Karena game ini udah memanfaatkan fasilitas
‘unggul’ dari Microsoft, yaitu Xbox Live.
2005
Xbox terlambat meluncur ke pasaran dibanding PlayStation 2, dan support game-game
tenar juga sangat minim. Tetapi, Microsoft seolah belajar dari kesalahannya.
Pada saat Sony masih melakukan riset untuk konsol PlayStation 3 yang
menggunakan Blu-Ray, Microsoft kali ini telah mengambil seribu langkah lebih
cepat. Xbox 360, konsol generasi terkini yang memanfaatkan media HD-DVD.
2006
Xbox 360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai dari grafis, hingga
titel-titel game terkenal. Di antaranya Best Game of The Year s2006 versi
beberapa situs game terkemuka, Gears of War. Apalagi, Xbox Live semakin
disempurnakan, dan mendapat sambutan luar biasa dari para gamer. Kali ini,
giliran Sony yang terlambat. PlayStation 3 dirilis pada November 2006, selang
seminggu sebelum Nintendo meluncurkan terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi
PlayStation 3 kurang menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar
duluan, Wii juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang ’motion
sensitive’. Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling mahal
dibanding dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 menjadi yang
terendah di bawah Xbox 360 dan Wii.
2013
Pada tahun ini persaingan konsol sangat ketat disaat Sony merilis PS 4,
Microsoft merilis Xbox One, dan Nintendo merilis Wii U, bahkan di jepang
sendiri PS 4 dirilis lebih telat dibanding di indonesia karena persaingan yang
ketat antara ketiga konsol tersebut, dan tahun 2013 teknologi PC sudah sangat
bagus untuk digunakan sebagai platform game, dengan spesifikasi yang mencukupi
PC bisa mengalahkan kehebatan grafik dari semua konsol
2014 – 2015
Perkembangan video game sudah
sangat hebat, permainan dengan konsep 3D dan gambar full HD 1080, bahkan grafik
game seperti GTA V bisa mencapai resolusi 4k jauh diatas 1080, alat permainan
seperti oculus rift pun keluar dipasaran dimana kita bisa melihat langsung
seperti di dalam game, perkembangan PC semakin maju dengan perangkat yang
mutakhir semua game bisa dimainkan di pc dengan grafik yang memuaskan.
Sumber: