Senin, 30 November 2015
Aplikasi Traffic Jaringan
6:27 AM
No comments
1.
Pendahuluan
Pada
jaringan LAN (Local Area Network) terdapat beberapa komputer yang saling
terhubung ke network. Setiap komputer mempunyai daya komputasi sendiri dan juga
dapat mengakses resource yang ada di LAN seperti, data ataupun perangkat. Dan
pada saat jaringan lambat kita harus tahu apa penyebab lambatnya jaringan. Dan
itulah salah satu gunanya monitoring jaringan.
Monitoring
jaringan merupakan salah satu bagian dalam manajemen jaringan dimana monitoring
berfungsi untuk mengevaluasi peforma dan untuk melihat efisiensi dan stabilitas
operasional. Analisa dan monitoring trafik diperlukan untuk meningkatkan
kualitas layanan jaringan dengan penggunaan analisa statistik untuk memperoleh
karakteristik trafik. Statistik ini menggambarkan tentang kualitas layanan dan
trafik jaringan. Karena adanya keragaman kebutuhan bandwidth oleh arus trafik
yang dihasilkan dari aplikasi berbeda.
Kenapa
penulis melakukan monitoring jaringan pada kos kuning, karena di kos kuning
tersebut trafik data yang terjadi cukup padat dimana terdapat 14 user dan juga
di kos tersebutlah penulis tinggal. Penulis ingin melihat bagaimana kinerja
dari jaringan yang ada. Dan situs yang akan dicoba adalah www.kaskus.us, karena situs tersebut yang
rutin penulis kunjungi setiap harinya dan merupakan situs kebanggaan indonesia.
Percobaan dilakukan pada jam 17.00 dimana lalu lintas data cukup padat.
Pada
percobaan ini monitoring trafik jaringan menggunakan PING (Packet Internet
Gopher) yang digunakan untuk menguji kemampuan sebuah host berkomunikasi atau
mengirim data ke luar. Perintah dari ping ini akan nenunjukkan jumlah data yang
hilang sewaktu berkomunikasi dan time to live (TTL). Dan juga kita melihat
Round Trip Time (RTT), yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu sinyal
atau paket data untuk berjalan dari sumber ke tujuan dan kembali lagi ke
sumber. Waktu yang sedikit berarti trafik bagus.
Dengan
menggunakan data yang didapat dari ping kemudian dicari nilai PDF (Probability
Density Function) yang menyatakan nilai kemungkinan dari setiap kejadian dan
nilai CDF (Cumulative Density Function) yang menjumlahkan nilai kemungkinan
sampai suatu kejadian tertentu, setelah itu dari hasilnya maka akan didapat
informasi mengenai kinerja dari jaringan dan tentang prediksi yang berhubungan
dengan kinerja jaringan tersebut.
Pada
paper ini saya akan menjeaskan tentang Ping dan pengambilan data dengan PDF dan
CDF pada bab 2. Selanjutnya di bab 3 saya akan melihatkan hasil dan kemudian
analisanya dan dilanjutkan dengan kesimpulan pada bab 4.
2.
Metode
Sebelum
kita melihat bagaimana metode monitoring trafik jaringan pada LAN kos kuning
maka kita harus tahu dulu sebelumnya bagaimana topologi jaringannya.
Pada
gambar diatas terlihat bagaimana topologi dari jaringan kos kuning dimana kita
menggunakan kabel UTP dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per
detik, Frequensi up to 100Mhz dan dengan konektor RJ 45. Terdapat 14 user aktif
pada jaringan kos kuning.
2.1
Ping
Ping
merupakan utilitas untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah
protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dengan cara
mengirim sebuah paket ICMP (Internet Control Message Protocol) kepada alamat ip
yang hendak di uji konektivitasnya. Ping yang bagus akan menampilkan pesan
reply pada layar monitor dan jika Request Time Out berarti tidak ada
konektivitas yang terjadi. Kualitas jaringan dinilai berdasarkan waktu pergi
dan pulangnya paket dan jumlah paket yang hilang. Jika keduanya memiliki nilai
yang semakin kecil maka trafik akan dinilai bagus.
Contoh penggunaan ping:
· ping
localhost atau 127.0.0.1 (untuk menguji konfigurasi network host)
· ping
202.150.226.1 (menguji hubungan dari localhost ke host luar)
· ping
www.yahoo.com (menguji hubungan localhost ke host yahoo)
· ping
202.150.226.1 -a (mendapatkan domain name host luar berdasarkan IP Address)
· ping
202.150.226.1 -t (ping terus menerus, menghentikanya dengan Ctrl-C)
· ping
202.150.226.1 -n 10 (ping host sebanyak 10 kali – n=number)
· ping
202.150.226.1 -l 1000 (ping host dengan data sebanyak 1000 bytes)
Pada
paper ini langkah pertama dalam monitoring jaringan menggunakan ping adalah
dengan melihat respon time ke situs tertentu terhadap ukuran paket loopback
yang berbeda-beda. Dengan melakukan perintah ping ke situs target dengan jumlah
10 iterasi dan ukuran paket icmp mulai dari minimal misalnya 8 byte sampai
dengan ukuran maksimal hingga nilai respon time tak terdefinisi atau terjadi
“RTO (request time out)”. Contohnya : "Ping www.kaskus.us –n 10 –l 32 –i 225”, yaitu
perintah ping ke website kaskus dengan ukuran file icmp 32 byte iterasi 10 kali
dan TTL 225. Dan ping akan dilakukan terus menerus hingga terjadi RTO, setelah
itu barulah berhenti dan kemudian datanya dijadikan ke grafik agar lebih mudah
dibandingkan dan dari grafik tersebut akan terlihat bagaimana respon time ke
situs tersebut dengan ukuran paket loopback yang berbeda-beda.
Langkah
kedua adalah melihat pengaruh besarnya paket terhadap RTT dalam rentang waktu
tertentu. Dengan mekukan perintah ping ke situs yang sama dengan yang
sebelumnya tetapi dengan iterasi sebanyak 1000 kali dan ukuran file yang
berbeda, kita ambil contoh, yaitu 128B, 512B, dan 1000B. Kemudian dari data
yang didapat dijadikan kedalam bentuk grafik yang kemudian dilihat dan
dibandingkan nilai RTTnya.
2.2
PDF dan CDF
Langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan analisa statistik. Data yang telah didapat
tadi akan diolah dan dicari nilai PDF dan CDFnya. Nilai PDF dan CDF tersebut
akan membantu kita dalam menarik kesimpulan yang menunjukkan keadaan
sesungguhnya. Analisa statistik ini akan membuat kita dapat lebih mudah melihat
gambaran karakteristik dari kinerja jaringan.
2.2.1
PDF
(Probability Density Function)
Fungsi
kepadatan probabilitas atau probability density function menyatakan nilai
probabilitas dari setiap keajadian X dan dituliskan dengan p(X). Contoh pada
kasus kita ini adalah dimana X merupakan tiap-tiap ukuran paket data dari data
pada langkah sebelumnya, dengan RTT range 25 ms. Caranya, nilai RTT terkecil
kemudian tambahkan 25 ms itu jadi range pertama, dan lanjutkan sampai data RTT
terbesar masuk dalam range terakhir. Nilai PDF akan menampilkan kemungkinan
jumlah data dalam range. Nilai semua kemungkinan adalah 1. Jadi, jika nilai
kemungkinan atau probabilitas suatu range semakin tinggi maka jumlah data pada
range tersebut semakin besar
2.2.2
CDF
(Cumulative Density Function)
Fungsi
kepadatan kumulatif atau Cumulative Density Function adalah fungsi yang
menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu (1). Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya jumlah nilai kemungkinan adalah 1.
3.
Hasil dan analisa
3.1
Respon time ke situs kaskus dengan
ukuran paket loopback yang berbeda-beda dengan jumlah 10 iterasi dari masing –
masing paket data.
Idealnya
semakin besar paket data maka semakin besar RTTnya, tetapi dari Gambar
3.1. diatas kita tidak dapat mengatakan semakin tinggi paket data maka
semakin besar rata – rata RTTnya karena dari grafik nilainya turun naik. Hal
ini terjadi karena pada saat pengetesan data kemungkinan trafik data pada
jaringan lagi tinggi sehingga walaupun paket datanya kecil tetapi trafik pada
jaringan itu sendiri tinggi maka nilai RTTnya akan besar dan bisa saja pada
saat pengetesan paket data yang berukuran besar trafik pada jaringan rendah
oleh karena itu nilai RTTnya juga akan rendah.
3.2
Melihat pengaruh besarnya paket
terhadap RTT dalam rentang waktu tertentu
Pada
grafik diatas sumbu X merupakan urutan paket data, jadi karena jumlah
iterasinya 1000 maka urutan paket datanya adalah dari 1 sampai dengan 1000.
Urutan paket data ini kita asumsikan sebagai domain waktu. Dan sumbu Y
merupakan RTT.
Pada Gambar
3.2 terlihat bahwa trafik semakin tinggi ketika berada pada urutan ke
599 sampai dengan 1000. Dan terjadi lonjakan tertinggi pada saat itu dengan RTT
mencapai 1200 ms. Lain halnya dengan Gambar 3.3. dan 3.4 tidak
ada lonjakan yang begitu signifikan.
Jika
perbandingannya merupakan RTT dan waktu maka tidak ada kondisi ideal. Karena
bisa jadi seperti yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa trafik pada jaringan
bisa tiba – tiba tinggi ataupun rendah tergantung dari user.
3.3
Analisa Statistik
3.3.1 Grafik
Kemunculan
· 128
byte
· 512
byte
· 1000
byte
Pada
grafik kemunculan Gambar 3.5. terlihat pada range pertama
yaitu 57 – 81 mucul sebanyak sekitar 600 kali dan semakin tinggi RTTnya semakin
jarang mucul. Dengan melihat hal tersebut dapat bisa dibilang trafik jaringan
berada dalam keadaan bagus dengan lebih dari 50% RTTnya berkisaran 57 ms – 81
ms. Dan kejadian yang hampir sama pada Gambar 3.6.dan 3.7.
3.3.2 Grafik
PDF
· 128
byte
· 512
byte
· 1000
byte
Seperti
teori yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab 2 mengenai PDF bahwa, nilai PDF
akan menampilkan kemungkinan jumlah data dalam range. Nilai semua kemungkinan
adalah 1. Jadi, jika nilai kemungkinan atau probabilitas suatu range semakin
tinggi atau mendekati 1 maka jumlah data pada range tersebut semakin besar.
Pada Gambar 3.8. , 3.9.dan 3.10. terlihat bahwa
jumlah data yang terbanyak adalah yang berada pada range terkecil disetiap
masing – masing grafik.
3.3.2 Grafik
PDF
· 128
byte
·
512 byte
·
1000 byte
CDF
menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu, dalam hal ini
adalah 1. Jadi kebalikan dari pdf jika pada pdf bahwa yang mendekati 1 memiliki
jumlah data yang terbanyak maka pada cdf terbalik. Seperti yang sebelumnya,
padaGambar 3.11. , 3.12. dan 3.13. bahwa jumlah data yang terbanyak
adalah range yang terkecil pada masing – masing grafik. Dan dan pada ketiga
grafik tersebut nilai range yang terkecil berkisar pada 0.5 dan 0.6.
4.
Kesimpulan
·
Trafik dan kinerja dari jaringan
kos kuning dan server dari website kaskus berada dalam keadaan bagus, dimana
selain RTT yang kecil juga karena packet loss hanya sedikit bahkan sangat
sedikit karena dari 1000 kurang dari 10 paket yang hilang.
·
Analisa RTT sangat tergantung
keadaan jaringan - termasuk salah satunya adalah besarnya bandwidth dan waktu
memproses paket. bila kita uji waktu respon ping pada jaringan yang luang
(kosong) dan memiliki bandwidth cukup besar - maka perubahan respon RTT yang
didapat memang tidak/kurang signifikan.
sumber:
http://luzosan.blogspot.co.id/2012/08/monitoring-trafik-jaringan-pada-lan.html
Kamis, 26 November 2015
Setting DNS Menggunakan Cisco Packet Tracer
12:36 AM
No comments
Pada dasarnya artikel yang saya buat ini guna memenuhi
tugas kuliah yang mengharuskan diposting ke blog. Saya
akan menjelaskan ataupun
menge-share tugas kuliah saya ini
mengenai penyettingan DNS (Domain Name System) Server dan
DHCP Server yang
kemudian
PC akan menggunakan layanan DNS
tersebut. Pembuatannya menggunakan software Cisco Packet Tracer.
Hal pertama
yang harus dilakukan menginstall terlebih dahulu software yang dibutuhkan, yaitu
Cisco Packet Tracer. Berikut tampilan software Cisco Packet Tracer:
Selanjutnya,
yaitu sediakan
dua buah Server,
satu buah Switch, dan satu buah PC. Berikut tampilannya:
Dua buah
Server ini masing-masing saya beri nama Server
1 dan Server 2, satu buah switch
yang saya beri nama Switch 1, dan
satu buah PC yang saya beri nama PC 1.
Server
1
akan menjadi DHCP Server
dan Server
2
akan menjadi DNS Server. Selanjutnya hubungkan ke-empat buah komponen tersebut
menggunakan Copper Straight-Through sehingga membentuk seperti gambar berikut:
Tahap
selanjutnya, yaitu melakukan penyettingan pada Server 1 dengan cara klik pada Server
1 lalu pilih tab Desktop lalu pilih IP
Configuration. Setting IP
Configuration sesuai yang diinginkan, berikut contohnya:
Masih pada
penyettingan Server 1, selanjutnya
pilih tab Config lalu pilih DHCP. Pada menu DHCP
pilih On dibagian Service. Lalu, isi pada bagian Default
Gateway dan DNS Server sama seperti penyettingan IP
Configuration pada Server 1. Setelah
itu klik Save untuk melakukan penyimpanan. Berikut tampilan penyettingannya:
Setelah
menyelesaikan penyettingan pada Server 1
selanjutnya, yaitu melakukan penyettingan pada Server 2 dengan cara klik pada Server
2 lalu pilih tab Desktop lalu pilih IP
Configuration. Setting IP
Configuration sesuai
yang diinginkan, berikut
contohnya:
Setelah
menyelesaikan penyettingan pada Server 1
dan Server 2 selanjutnya, yaitu
melakukan penyettingan pada PC 1
dengan cara klik pada PC 1 lalu pilih tab Desktop lalu pilih IP Configuration.
Pada bagian IP Configuation pilih DHCP. Jika penyettingan benar maka akan
muncul kalimat DHCP
request successful.
Berikut tampilan penyettingan pada DHCP
pada PC 1:
Setelah
menyelesaikan penyettingan pada DHCP.
Selanjutnya masih dalam penyettingan PC
1 pilih tab Desktop lalu pilih Web Browser. Lalu, isikan IP
Address pada Server 1 dibagian
pengisian URL. Jika berhasil maka
tampilannya seperti berikut:
Setelah
langkah-langkah sebelumnya berhasil dilakukan selanjutnya, yaitu melakukan penyettingan DNS. Klik Server 2
lalu pilih tab Config lalu pilih DNS. Pada bagian DNS
Server pilih On. Pada bagian Resource
Records isikan Name sesuai yang
diinginkan. Pada bagian Address
isikan IP
dari Server 1. Lalu, pilih Add
untuk menambah / mendaftarkan DNS yang
dibuat lalu pilih Save untuk
melakukan penyimpanan. Berikut tampilannya:
Selanjutnya
melakukan pengecekan sudah berhasil atau tidaknya DNS yang telah dibuat dengan cara klik pada PC 1 pilih tab Desktop lalu pilih Web Browser. Lalu, isikan Name
sesuai dengan yang telah dibuat sebelumnya dibagian pengisian URL. Jika berhasil maka tampilannya
seperti berikut:
Langganan:
Postingan (Atom)